RANCAH POST – Gerakan Koin Untuk Australia kini tengah digalangkan pasca pernyataan kontroversial PM Australia, Tony Abbott yang menyinggung bantuan Tsunami Aceh pasca akan digelarnya eksekusi mati 2 terpidana mati kasus narkoba Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran (WN Australia).
Bahkan menurut salah satu laman asal Australia, yaitu The Age, Senin, (23/01/2015), aksi Koin Untuk Australia ini dilakukan sebagai ekspresi kemarahan warga Indonesia karena Abbott mengungkit kembali bantuan tsunami Aceh sebesar USD1 Miliar. Publik juga menyebut Abbott seperti karakter Shylock, rentenir pada film The Merchant of Venice.
Menanggapi aksi tersebut, Hikmahanto Juwana (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia) mengatakan bahwa respon tersebut sangatlah wajar. Hal tersebut merupakan pelampiasan sebagian besar publik yang merasa tersakiti. Hikmahanto ungkap, “Aksi tersebut bisa dibenarkan sebagai ekspresi publik yang merasa tersakiti dan bentuk ketersinggungan dengan ucapan Abbott,” Minggu (22/2/2015).
Aksi Koin untuk Australia tersebut dimulai oleh warga Aceh dan menjadi trending topik di Sosmed. Menurut salah satu laman terkenal di Inggris, yakni The Guardian mengabarkan aksi tersebut sebetulnya merupakan kritikan keras terhdap Abbott. Hashtag #KoinUntukAustralia dan mention ke akun pribadi PM Tony Abbott kini juga tengah hangat menjadi perbincangan di Sosmed.
Selain di Aceh, pada Minggu (22/02/2015) pagi, sejumlah aliansi masyarakat juga menggelar spanduk dan mengumpulkan Koin Untuk Australia di Bundaran HI, Jakarta.