RANCAH POST – Sebuah kabar yang cukup mengejutkan muncul dari pihak Microsoft. Salah satu vendor software terkemuka di dunia ini menyatakan, bahwa pada saat diluncurkan nanti, Windows 10 tidak akan membawa fitur keamanan password lagi.
Lalu bagaimana dengan keamanan perangkat kita?
Tidak perlu cemas, meski tidak memakai password, perangkat kita akan tetap aman dengan adanya fitur Fast Identity Online (FIDO). Fungsi ini nantinya akan dapat mengamankan perangkat, tanpa membutuhkan password.
Teknologi Password yang selama ini menemani kegiatan pengamanan digital, sudah mulai dianggap usang alias tua. Atau jadul bisa dibilang. Pasalnya, meski sering kali berhasil, dan banyak diandalkan, metode otentifikasi berdasarkan susunan karakter ini kerap kali dikatakan repot untuk digunakan. Terutama jika kita memiliki banyak hal yang ingin dilindungi, dan harus menggunakan password yang berbeda-beda, repot bukan?
Sejatinya, FIDO sendiri merupakan konsorsium industri yang dipergunakan untuk mengatasi permasalahan password ini. FIDO menggunakan teknologi otentifikasi pengguna, berdasarkan biometri, seperti sidik jari dan pindai mata misalnya.
Namun meski begitu, berbeda dengan pembaca sidik jari yang banyak beredar belakangan ini, FIDO menggunakan metode otentifikasi lokal, sehingga data biometrik pengguna dapat aman karena tidak terekspos ke internet.
“Kami merasa sangat tertarik, untuk dapat melihat seberapa besar potensi dibalik kehadiran FIDO ini di pasaran. Juga bagaimana hal ini dapat menjdi solusi andal, untuk kalangan korporat maupun konsumen,” tulis Dustin Ingalls, Group Program Manager Microsoft pada blog resmi Windows.
Dilansir laman The Verge (18/02/2015), jika metode ini benar-benar diterapkan pada Windows 10. Maka tidak mustahil, akan banyak sekali bermunculan perangkat-perangkat pembaca biometrik dari pihak ketiga, yang akan dengansangat mudah dapat dipasang dan disematkan pada laptop ataupun smartphone.
Teknologi FIDO ini sendiri sejatiinya telah mendapatkan dukungan dari banyak perusahaan besar dunia, seperti Microsoft, Google, BlackBerry, PayPal dan bahkan Bank of America.