RANCAH POST – Topan Hagupit berkecepatan 210 KM/jam melanda sejumlah wilayah di Filipina. 1 juta orang telah dievakuasi dari daerah berbahaya. Hagupit merupakan badai Kategori 3, berada di bawah topan super.
Topan Hagupit sampai saat ini sudah memakan korban tewas sebanyak 27 orang, Selasa (9/12/2014).
Data tersebut bersumber dari data Palang Merah. Bantuan pun terus mengalir dan semakin diperluas setelah badai menyapu ibu kota Filipina, namun dari kerusakan infrastruktur yang disebabkan topan Hagupit tidak begitu parah.
Korban tewas rata-rata berasal dari wilayah terpencil di sebelah timur, Pulau Samar adalah tempat yang pertama kali di disinggahi topan Hagupit pada akhir pekan lalu dengan kekuatan angin mencapai 210 KM/jam.
Topan Hagupit berangsur-angsur melemah dan terus melakukan pergerakan secara perlahan ke arah barat, badai tersebut mulai meninggalkan Manila pada Senin (8/12/2014) malam dan Selasa pagi.
Ribuan orang yang sebagian besar merupakan warga miskin yang sudah lama tinggal di pinggiran pantai dan sungai, bermalam di pusat prengungsian untuk menghindari badai. Seiring dengan hilangnya topan Hagupit, Mereka diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.
Menurut Ketua Palang Merah Filipina, mengungkapkan jumlah korban yang ada dalam data mereka sejauh ini berjumlah 27 orang, namun pihaknya masih memperkirakan jumlah tersenut akan kemungkinan akan kembali bertambah melihat dampak yang ditimbulkan oleh topan Hagupit di Samar dan beberapa wilayah lain .
Topan Hagupit mulai melemah dari badai tropis menjadi depresi tropis pada Selasa, Badai tersebut kini mengarah ke Laut China Selatan.