RANCAH POST – Smartphone terbaru dan phablet pertama besutan Apple, iPhone 6 Plus, akan resmi dijual di lebih 36 negara pada akhir Oktober, dimulai dengan China pada hari Jumat.
Pada hari yang sama, handset juga akan membuat debut mereka di India dan Monaco sebagai target Apple di Timur Tengah, wilayah Eropa dan Asia.
Handset akan dijual di Israel pada tanggal 23 Oktober, dan satu hari kemudian di Republik Ceko, Perancis Hindia Barat, Greenland, Malta, Polandia, Pulau Reunion dan Afrika Selatan.
Pada akhir bulan ponsel juga akan resmi tersedia di Bahrain, Kuwait, Albania, Bosnia, Kroasia, Estonia, Yunani, Guam, Hongaria, Islandia, Kosovo, Latvia, Lithuania, Macau, Makedonia, Meksiko, Moldova, Montenegro, Serbia, Korea Selatan, Rumania, Slovakia, Slovenia, Ukraina dan Thailand, sehingga jumlah negara di mana iPhone tersedia sampai dengan 69.
Apple berencana meluncurkan perangkat baru ini di 115 negara secara total sebelum akhir tahun.
iPhone 6 hadir dengan layar 4,7 inci sedangkan yang lebih besar iPhone 6 Plus menawarkan layar 5,5 inci. Kedua handset tersedia dalam pilihan warna abu-abu, emas atau perak, dan meskipun telah mencapai rekor penjualan handset sebanyak 10 juta unit lebih pada awal pembukaan. Meskipun akhirnya tidak sedikit yang menuai kontroversi.
Pertama ada ‘Bendgate,’ kritik yang menjadi viral tentang betapa mudahnya untuk membengkokan iPhone ketika dibawa dalam saku belakang, diikuti oleh Beardgate dan Hairgate.
Adanya celah kecil antara layar dan tepi bodi handset, pengguna mengeluh rambut mereka tersangkut dalam celah kecil seukuran pinset, hal ini terjadi setiap kali tengah melakukan panggilan suara.
Pengguna wanita juga melaporkan bahwa rambut mereka terlilit kamera belakang yang sedikit menonjol dari bodi saat melakukan panggilan telepon.
Namun demikian, handset, khususnya phablet yang lebih besar iPhone 6 Plus, terbukti sangat populer. Begitu populer sehingga Apple dilaporkan telah meningkatkan kapasitas produksi untuk model lebih besar, iPhone Plus untuk memenuhi permintaan.