RANCAH POST – Virus Ebola yang positif hinggap pada Ashoka Mukpo yang merupakan Jurnalis asal Amerika Serikat dipindahkan ke Nebraska untuk mendapat perawatan yang intensif. Seperti yang diberitakan ABC News, jurnalis ini mengidap virus ebola setelah dua tahun bekerja di Liberia.
Mukpo merupakan kameramen yang bekerja lepas untuk NBC. Dia akan mejadi orang AS kedua yang akan dirawat di Nebraska Medical center karena Ebola. Rencananya Mukpo akan tiba di Omaha, Nebraska pada Senin, 6 Oktober 2014 waktu setempat.
Bulan lalu, Nebraska juga merawat Dr. Richard Sacra yang terjangkit virus yang sama ketika di Liberia. “Kami siap, memiliki niat dan mampu untuk merawat pasien ini.” kata Dr Phil Smith, Direktur Unit Pusat Biocontainment.
Nebraska Medical Center adalah satu dari empat unit biocentainment yang ada di Amerika Serikat. Ada unit lain di Intitute Penelitian Medis untuk penyakit infeksi milik Angkatan Darat AS di Fort Detrick.
Kabar pemindahan ini datang beberapa jam setelah ibu Mukpo, Diana, mengetahui anaknya terkena virus tak lama setelah Mukpo dikatakan sakit. Keluarga Mukpo telah berkoordinasi dengan departemen dalam negeri. Mukpo diterbangkan kembali ke Amerika Serikat pada Ahad dan tiba hari ini.
Menurut Diana, Mukpo telah menghabiskan waktu dua tahun bekerja untuk sebuah NGO di Liberia sebelum akhirnya kembali ke Amerika Srikat lebih awal di pertengahan tahun ini. Dia berkontribusi melaporkan beragam berita sebelum jatuh sakit. Ia juga sempat membagikan kondisinya melalui media sosial facebook.
Penyakit virus ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Gejalanya biasanya dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit virus, berupa demam, sakit tenggorokan, nyeri otot dan sakit kepala. Biasanya diikuti dengan mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal. Pada saat itu, beberapa orang mulai mengalami masalah pendarahan. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian.
Sebelum ini, kasus virus mematikan ebola untuk pertama kalinya terdeteksi di Amerika Serikat. Virus yang berkembang di Afrika Barat tersebut dilaporkan menjangkiti seorang pasien di Dallas, Negara Bagian Texas. Pasien yang tidak disebutkan identitasnya itu diduga terjangkit ebola di Liberia, sebelum tiba di AS dua pekan lalu. Gejala ebola pasien itu terlihat pada 24 September lalu. Empat hari kemudian, ia dimasukkan ke ruang isolasi untuk penanganan lebih lanjut.