RANCAH POST – Presiden Jokowi telah mengumumkan 34 kabinet untuk pemerintahannya, hal itu dinilai akan semakin memperburuk citranya sebagai pemimpin negara.
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan, citra mantan Wali Kota Surakarta tersebut akan semakin anjlok lantaran, telah inkonsistensi dari jumlah kabinetnya tersebut.
Jokowi sempat mewacanakan akan membentuk kabinet dan memperkecil dari kabinet kementerian Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diketahui berjumlah 34.
“Kalau kita lihat di awal-awal dia mengatakan ramping. Mulanya sekira 20, tapi malah 34 itulah bukti inkonsistensi pandangan Jokowi di awal,” ujar Emrus.
Emrus yang juga Direktur Emrus Corner menyarankan, Jokowi ke depannya jangan terlalu sesumbar, hal itu ditakutkan Emrus akan menjadi bumerang untuk Jokowi sendiri.
“Nah supaya kredibilitas Jokowi bisa berjalan terus, bahwa pandangan-pandangannya, pendapat-pendapatnya yang disampaikan ke publik, idealnya digodok dulu, direncanakan dulu baru disampaikan,” sarannya.
Sekadar diketahui, Jokowi-Muhammad Jusuf Kalla (JK) saat berkampanye dalam pemilihan presiden dan wakil presiden berjanji akan membentuk kabinet ramping.
Selain itu, Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto juga mengatakan, dalam kabinetnya mendatang Jokowi akan merampingkan dari kabinet sebelumnya dari 34 menjadi 27. Hal itu dikatakan Andi, lantaran merujuk pada visi dan misi dari program Jokowi-JK.
Namun, pada saat pengumuman struktural kabinet di pemerintahannya mendatang, Jokowi malah mengungkapkan periode 2014-2019 akan ada 34 kabinet, yang terdiri dari 18 tenaga profesional dari luar partai, dan 16 dari partai.