RANCAH POST – Twitter minggu ini berkomitmen untuk menghapus gambar dari orang yang sudah meninggal (almarhum) seperti yang diminta oleh keluarga mereka.
Langkah ini dilakukan seminggu setelah putri Robin Williams, Zelda, dipaksa untuk meninggalkan jaringan sosial setelah beberapa pengguna memposting foto palsu mendiang ayahnya.
Update ini juga bertepatan dengan kematian dari wartawan foto Amerika James Foley yang dibunuh oleh teroris ISIS sebagai pembalasan atas operasi militer AS di Irak.
“Untuk menghormati keinginan orang yang dicintai, Twitter akan menghapus foto orang yang sudah meninggal dalam keadaan tertentu,” kata Twitter. “Anggota keluarga dekat dan orang yang berwenang lainnya dapat meminta penghapusan gambar atau video orang yang sudah meninggal, dari ketika cedera kritis terjadi hingga saat sebelum atau sesudah kematian.”
Twitter akan meninjau permintaan penghapusan media yang diemail ke privacy@twitter.com, situasi ini dianggap sebagai faktor kepentingan umum, seperti layak atau tidaknya sebuah konten, mungkin tidak dihormati.
Dalam peristiwa bunuh diri Robin Williams, Zelda mengeluarkan pernyataan berterima kasih kepada orang-orang atas dukungan mereka, dan mengakui mereka yang mengirim komentar negatif dengan bercanda.
Sementara banyak yang mengucapkan belasungkawa, ada juga beberapa yang menanggapi dengan kekerasan, termasuk gambar yang mengerikan yang akhirnya dengan terpaksa Zelda meninggalkan media sosial. Twitter menindaklanjuti dengan menangguhkan sejumlah akun dan menjanjikan untuk menindak perilaku tersebut.
Baru baru ini, ISIS memposting video pemenggalan James Foley di YouTube, dan foto-foto tubuhnya bermunculan di Twitter. Semenjak Twitter menunjukkan preview foto dalam Twitter stream, beberapa pengguna tidak bisa untuk menghindar dari gambar Foley.
The Washington Post melaporkan, insiden itu mendorong pengguna Twitter untuk meminta followers – melalui hashtag #ISISMediaBlackout – untuk menahan diri dari tweeting foto kematian Foley, karena itulah yang diinginkan ISIS, kata mereka.