RANCAH POST – Google sudah cukup sering menerima pengaduan dan tuduhan atas pelanggaran terhadap privasi para penggunanya. Hal ini sudah cukup sering terjadi pada dua tahun terakhir ini. Namun bagaimanakah tanggapan anda, jika pelanggaran yang dilakukan Google ini, ternyata berhasil “membantu” pihak kepolisian, untuk membekuk seorang pelaku Phedofilia kelas berat?
Dilansir laman Engadget (05/08/2014), pekan ini di Houston, seorang pria yang terbukti melakukan pelanggaran sex terhadap anak-anak alias Phedofilia, telah berhasil dibekuk polisi. Hal ini berawal dari laporan Google kepada pihak kepolisian, mengenai telah ditemukannya beberapa foto terkait tindakan phedofilia pada akun Gmail korban. Google sendiri menyatakan bahwa mereka tidak akan menggunakan foto tersebut untuk menuntut atau menjebloskan sang empunya akun kedalam penjara. Yang mereka lakukan hanyalah membantu pihak kepolisian dalam memberantas tindakan phedofilia tersebut dengan memberikan laporan.
Selanjutnya, pihak kepolisian mendatangi tempat pelaku dan mendapati adanya berbagai bukti tindakan kekerasan seksual terhadap anak-anak pada hard drive di komputer sang pelaku, setelah mereka memeriksanya.
Tindakan ini sendiri tampaknya dimanfaatkan Google untuk memberikan kesan positif terkait kasus pelanggaran privasi yang melibatkan mereka belakangan ini. Namun para pengamat dan pengguna juga tidak begitu saja terpukau dan terkesan dengan tindakan sok suci yang dilakukan Google tersebut.
Beberapa pihak justru makin yakin bahwa Google telah melakukan pelanggaran berat terhadap privasi penggunanya, dengan memeriksa setiap email di akun Gmail pengguna yang jelas merupakan wilayah pribadi pengguna. Hal ini justru bisa jadi bumerang bagi Google, dan akan menjadi bukti kuat untuk menuntut perusahaan raksasa internet tersebut.
Namun Google juga tidak diam begitu saja. Mereka menegaskan bahwa mereka tidak akan memberikan toleransi kepada para pelaku phedofilia. Melalui blogspot beberapa waktu lalu, Google juga mengatakan bahwa mereka telah menerapkan teknologi pemindaian gambar sejak tahun 2008 lalu. Hal ini mereka lakukan untuk mencari dan memindai berbagai gambar yang mengarah kepada pelanggaran sex, yang diterapkan pada media gambar Google termasuk Gmail. Kemudian juga memeriksa asal dan siapa pembuatnya, lalu memfasilitasi penangkapan. Menurut Google, hal ini jugalah yang mereka lakukan terkait kasus di Houston tersebut.
Mereka juga menambahkan, bahwa Google sama sekali tidak memiliki kegiatan atau rencana untuk menangkap para pelaku atau menggunakan gambar tersebut untuk menuntut mereka. Google hanya memberi fasilitas kepada pihak kepolisian dan pihak berwenang. Seperti yang terjadi di Houston, Google hanya melaporkan temuan mereka kepada pihak kepolisian, dan sisanya pihak kepolisian setempat yang mengurusnya, tanpa adanya campur tangan Google tentunya.