RANCAH POST – Israel menyerang sebuah ssekolah yang dikelola PBB dan menewaskan 10 orang, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan ‘itu merupakan kebiadaban moral dan tindakan kriminal’.
Ban secara gamblang menerangkan itu merupakan pelanggaran hukum internasional, dengan demikian siapa saja yang melakukan hal nista tersebut akan dituntut untung bertanggungjawab.
Salah satu juru bicara militer Israel yakni Letkol Peter Lerner mengungkapkan misi ini akan terus berlanjut dengan operasi pasukan darat.
Ia juga mengungkapkan bahwa mereka tengah hampir sampai menuju tujuannya untuk menghancurkan terowongan bawah tanah yang dipakai Hamas untuk menyerang Israel.
“Kegilaan ini harus dihentikan,” ungkap Ban.
Serangan Israel ini mengenai gerbang masuk sekolah, yang dujadikan tempat berkumpulnya ribuan warga Palestina yang mengungsi karena imbas dari perang Israel vs Hamas.
Israel menampik menyerang sekolah tersebut namun mereka mengatakan telah terjadi pertempuran di sekitar sekolah.
Mark Regev yang merupakan Juru bicara pemerintah Israel mengatakan apabila Hamas menjadikan sekolah sebagai zona merah maka merekalah yang patut diminta pertanggungjawabannya.
Dari data Kementrian Kesehatan Gaza sebanyak 30 orang tewas pada Minggu 3 Agustus.
Sejak Israel melancarkan operasi militer sejak 8 Juli lalu, sebanyak 1.750 warga Palestina tewas (sebagian besar warga sipil) dan 9.000 lebih cedera.
Sementara pada kubu Israel, sebanyak 66 orang tercatat tewas.