RANCAH POST – Pengurus serta anggota gerakan Ansor dan NU Muslimat se-kecamatan Cikoneng menjadi peserta kampanye Capres nomor urut 2 (Jokowi-JK). Sebanyak 800 kaum ibu menghadiri kampanye tersebut yang bertempat di Aula Desa Cimari kec Cikoneng Ciamis, Rabu 2/7/2014.
Dalam kampanye tersebut dihadiri pula oleh pengurus NU Muslimat dari Provinsi Ibu Hj. Neni Muslimah.
Dalam sambutannya, Hj. Neni mengatakan pengokohan calon presiden Jokowi terkait isu-isu yang beredar dan harus mengantisipasi isu-isu tersebut dengan tidak mengindahkannya.
Tim sukses Jokowi-JK Cikoneng, Jenal Arifin dalam sela-sela kesibukannya saat ditemui RANCAH POST memaparkan bahwa konsolidasi partai dengan mengikutsertakan masyarakat agar berperan aktif di pilpres 2014 sekarang dan tidak golput.
“Konsolidasi partai dengan mengikutsertakan masyarakat agar berperan aktif di pilpres 2014 sekarang dan tidak golput.” tandas Jenal Arifin.
Salah satu peserta Ibu Rima dari Desa Nasol saat di temui RANCAH POST mengatakan mendukung nomor urut 2 Jokowi-JK.
“Saya merasa Jokowi itu orangnya baik dan kami sangat impresif terhadapnya dan kami berharap Indonesia lebih maju dan ada lowongan kerja buat Ibu-ibu muda.” ungkap Rima.
Namun dalam akhir kampanye tersebut diduga ada money politic karena diwarnai dengan pembagian uang sebesar Rp25 ribu untuk setiap peserta yang hadir dengan dalih untuk penggantian uang transport ungkap ketua tim pemenangan capres Jokowi-JK, Jenal Arifin.
“Uang yang di bagikan tersebut tidak termasuk money politic namun hanya penggantian uang transport saja.” tegas Jenal Arifin selaku ketua tim pemenang capres nomor urut 2 Jokowi-JK kepada RANCAH POST siang tadi.
Selain diduga ada money politic, dalam kampanye tersebut juga ijinnya bukan ijin untuk kampanye tetapi ijin untuk silaturahmi Muslimat NU, karena menurut Toto Rusmayanto selaku Kepala Desa Cimari Kecamatan Cikoneng.
“Ijin yang diminta awalnya bukan ijin kampanye tetapi ijin untuk silaturahmi antar Muslimat NU, itu juga mendadak. Namun Saya selaku Kepala Desa tidak bisa berbuat apa-apa meski ijin yang diusulkan tersebut tidak sesuai karena mereka juga Masyarakat kami yang berhak memakai GOR tersebut.” papar Toto. (Azie)