RANCAH POST – Sekitar satu dekade lalu, banyak inovasi yang terjadi di dunia browser melalui berbagai plugin, seperti sistem Adobe Flash Flayer contohnya. Tapi kini, Google malah mencoba, untuk melepaskan diri dari berbagai plugin tersebut, dengan berusaha untuk membuang plugin Hangout videoconferencing mereka sebagai tahap awal.
Plugin berfungsi untuk memperluas kemampuan browser, seperti menambah kemampuan animasi dan video streaming pada kasus Flash, dan video konferensi pada kasus Google Hangouts. Namun kini, para pembuat browser telah mencoba untuk menambahkan fungsi tersebut kedalam standar fungsi browser mereka sebagai ganti dari plugin tersebut. Sehingga hal ini akan lebih memudahkan para web developer dan pengguna web lainnya, dimana mereka tidak perlu mendownload dan menginstal plugin pada browser mereka, dan mengambil resiko keamanan yang menyertai plugin tersebut.
Versi uji awal Chrom, Canary dan Dev, tidak menggunakan plugin Hangouts, ujar programmer Google, Victoria Kirst pada posting di akun Google+ miliknya Jumat (27/06/2014) lalu.
“Sekarang Anda akan dapat memulai Hangouts di Chrome tanpa harus men-download dan menginstal plugin,” katanya. “Cukup klik untuk memulai Hangout, dan itu akan memungkinkan Hangouts menggunakan kamera dan mikrofon, dan itu akan sangat keren!”
“Salah satu teknologi pengganti plugin yang digunakan Google adalah WebRTC, yang akan memungkinkan kita untuk melakukan komunikasi real-time layaknya Skype pada Web kita,” tambah Kirst.
Seperti yang dikatakan Cnet (30/06/2014), Google dan Mozilla yang merupakan dua browser paling digemari telah setuju untuk menggunakan WebRTC, namun sayangnya, Microsoft malah memilih untuk menggunakan alternatif lain, dengan menerapkan sistem bernama ORTC (Object Real-Time Communication). Hal inilah yang menjadi penghalang bagi Google untuk bisa lepas dari plugin Hangouts miliknya.
Sebenarnya berusaha menyingkirkan plugin dari browser sendiri bukanlah hal yang mudah, disamping itu Google juga perlu memperluas jangkauan Chrome. Selama bertahun-tahun aplikasi browser telah dijejali dengan berbagai plugin-plugin melalui teknologi yang disebut NPAPI (Nestcape Plugin Application Programming Interface). Meskipun kini Google berusaha untuk terlepas dari sistem NPAPI tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa Chrome juga masih membutuhkan tenaga dari beberapa plugin seperti Jave milik Oracle dan Teknologi dari Unity, yaitu Unity Web Player. Tapi untuk mengatasi hal tersebut, Google telah menyiapkan sistem miliknya sendiri yang dinamai Pepper (PPAPI).
Chrom menggunakan Papper untuk versi built-in dari Flash Player, untuk software copy-protection yang digunakan pada video streaming. Serta untuk mendukung Native Clien milik Google, yang merupakan pondasi dasar dari software tersebut.
Kirst juga menambahkan, bahwa Hangouts baru akan menggunakan teknologi Native Client tersebut. Itu artinya, untuk sementara browser lain tidak akan bisa menggunakannya. Meskipun Firefox mendukung teknologi WebRTC, namun hingga kini masih belum ada satupun web browser selain Chrome yang menggunakan teknologi Native Clien.
Jadi, meskipun Google telah berhasil menjauhkan Hangouts dari Chrome, ia masih memiliki PR besar, untuk menjauhkan Hangout dari browser lain disamping Chrome.