RANCAH POST – Argentina dan Iran akan berjumpa pada lanjutan penyisihan Grup F Piala Dunia 2014, Prediksi cenderung berpihak pada Argentina, Messi dkk diperkirakan akan pesta ke gawang Iran.
Soccerway memfavoritkan Argentina bakal memenangi laga kedua pada Grup F melawan Iran di Estadio Governador Magalhaes Pinto, Belo Horizonte, Sabtu (21/6) pukul 23.00 WIB. Tim berjuluk Albiceleste itu diprediksi menang dengan skor 3-0.
Mega bintang Argentina, Lionel Messi, sepertinya akan kembali mendapat momentum untuk menambah isi rekening golnya di pentas Piala Dunia ketika bertemu Iran di Estadio Governador Magalhaes Pinto, Belo Horizonte, Sabtu (21/6) pukul 23.00 WIB.
Penyerang Barcelona tersebut membuka kampanyenya di Piala Dunia 2014 dengan gemilang. La Pulga, julukan Messi, mencetak gol individu brilian dalam laga perdananya di Brasil ketika Argentina mengalahkan Bosnia Herzegovina 2-1 di laga perdana Grup F.
Dalam bentrok kontra Bosnia, pelatih Argentina, Alejandro Sabella, memulai dengan formasi 5-3-2 di babak pertama. Namun di paruh kedua, Sabella mengubah formasi timnya menjadi 4-3-3. Serangan Albiceleste, julukan Argentina, terbukti semakin hidup dengan pakem tiga striker tersebut.
Messi lebih bisa bergerak bebas dan semakin berbahaya dalam skema trisula bersama Sergio Aguero dan Gonzalo Higuain.
“Itu menunjukkan kami bisa lebih baik, seperti di babak kedua, kami merasa bisa lebih nyaman dengan cara itu,” urai Messi, dilansir Reuters, Jumat (20/6).
Formasi 4-3-3
Sejumlah media melaporkan Messi lebih menyukai formasi 4-3-3 dibandingkan pakem 5-3-2. La Pulga beserta para pemain lain Albeceleste meminta Sabella untuk mengubah taktik permainan ketika babak kedua melawan Bosnia.
Ketidaksepahaman tentang jargon permainan antara Messi dan Sabella pun menjadi isu tak sedap setelah duel ini. Meki demikian, kiper Argentina, Mario Andujar, buru-buru meredamnya.
“Messi hanya memberikan opininya, dan Anda seharusnya tidak mencari-cari sesuai yang tidak ada di sini,” beber Andujar, Jumat (20/6).
Pertanyaan pun menyembur terkait formasi yang akan dipakai Sabella ketika meladeni Iran. Apakah arsitek berusia 59 tahun itu akan kembali ke formasi 5-3-2 atau menuruti kembali keinginan mega bintangnya untuk beralih ke skema 4-3-3? Namun yang pasti, formasi apapun yang akan dipergunakan Argentina, Messi dkk. harus lebih bersabar pada duel melawan Iran.
Iran mampu membuktikan pertahan rapat ketika menahan imbang Nigeria tanpa gol di laga perdananya. Gawang milik pasukan Carlos Queiroz diberondong 11 tembakan dari penyerang-penyerang Nigeria. Tapi mereka mampu menahan amukan lawan dan menjaga gawangnya tetap perawan.
Meski demikian, Carlos Queiroz, tidak senang timnya dicap sebagai tim yang memainkan pola defensif. Eks manajer Real Madrid dan asisten pelatih Manchester United itu bersikukuh skor imbang tanpa gol kontra Nigeria merupakan hasil yang fair bagi kedua tim.
“Laga melawan Argentina akan menjadi yang terpenting dan terbesar dalam sejarah Iran. Saya masih yakin banyak anggapan hanya ada tiga tim di Grup F, dengan keyakinan tinggi Argentina tim paling top di grup ini, sementara Nigeria atau Bosnia merupakan ranking kedua. Tentu mereka benar tentang Argentina,” urai Queiroz.
Tambahan tiga poin di laga ini cukup menjadi jaminan bagi Gonzalo Higuain dkk. memastikan lolos ke babak 16 besar. “Semua laga sulit dantugas kami mengalahkan mereka,” beber kiper Argentina, Agustin Orion.