RANCAH POST – Jelang Pilpres 2014 sosial media pun tak lepas dari tinjauan, hal itu bisa jadi salah satu tolak ukur pertumbuhan dukungan kepada masing-masing capres dan cawapres.
Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa unggul di Fanpage facebook berdasarkan jumlah likers. Sementara pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla merajai di Twitter berdasarkan jumlah followers.
Hasil monitoring konsultan social media VComm, hingga Rabu (18/6) pukul 12.00 WIB jumlah pendukung pasangan Prabowo–Hatta pada fanpage FB https://www.facebook.com/PrabowoSubianto mencapai 5.917.776 likers dengan viral pembicaraan Facebookers 1.487.362 kali.
Sedangkan pasangan Jokowi–JK pada https://www.facebook.com/JKWofficial mencapai 1.637.103 likers, dengan viral pembicaraan Facebookers 892.588 kali.
“Lain halnya dengan jumlah followers di twitter, disini pasangan Jokowi–JK jauh lebih unggul,” jelas CEO VComm Arif Hidayat.
Diterangkan, hingga Rabu (18/6) pukul 12.00 WIB jumlah followers pada akun @jokowi_do2 mencapai 1.581.588 dengan jumlah tweets hanya 909. Sedangkan akun @prabowo08 yang dimiliki Prabowo Subianto hanya memiliki followers sebanyak 872.944 dengan following 2018 dan jumlah tweets: 7985.
“Menariknya, Jumlah following akun Jokowi tidak ada alias nol dengan tweet yang juga jarang tapi viral jangkauan sangat dahsyat,” tambah Arif.
Jika ditelusuri lebih jauh, baik Fanpage maupun Twitter kedua kandidat, dari segi rentang waktu operasional akun, maka akun yang dimiliki oleh Jokowi–JK masih unggul.
“Fanpage Prabowo dibuat 15 Juli 2008 dan akun twitter @prabowo08 dibuat pada 16 Mei 2009 atau kedua akun tersebut sudah berumur lebih dari 5 tahun, sedangkan akun @jokowi_do2 dibuat pada 3 September 2011 dengan umur akun 2 tahun 9 bulan dan fanpage JKWofficial baru dibuat pada tanggal 30 Mei 2014 dengan umur akun baru 18 hari tapi sudah mendapatkan likers lebih dari 1,5 juta,” ungkapnya.
Terkait dengan pembicaran nitizen di twitter, Arif menginformasikan sejak 1 – 17 Juni 2014 jumlah pembicaran terhadap Jokowi dan Prabowo mencapai 7,263,344 tweets dengan pembicaraan terbanyak seputar Jokowi.
“Suara nitizen untuk Jokowi-JK; 57 persen dan Prabowo–Hatta 43 persen,” urainya.
Hal yang menarik dalam demokrasi digital kali ini, keterlibatan nitizen untuk menyuarakan dukungannya dalam Pilpres kali ini terlihat berbeda pada saat agenda debat I & II dilaksanakan dengan peningkatan tweets mencapai 300 persen dari hari biasanya.
“Jumlah tweets pada saat debat perdana tanggal 9 Juni 2014 mencapai 883.854 dengan pembicaraan terkait Jokowi 485,068 tweets dan 398,777 tweets. Begitu juga dengan debat ke-2 pada tanggal 15 Juni 2014, jumlah tweets mencapai 1.022.332 dengan pembicaraan terkait Jokowi 524,694 tweets dan Prabowo 497,623 tweets,” ulasnya lebih dalam.
Dilanjutkannya, pada debat kedua terjadi lonjakan pembicaraan terkait Prabowo namun tone pembicaraan cendrung negative, misanya dengan munculnya trending topic “Tanpa Prabowo Indonesia Damai” yang merupakan ungkapan spontanitas dari Nitizen saat Prabowo tidak bisa menjelaskan TPID yang ditanyakan Jokowi dalam debat Minggu (15/6) malam tersebut.
Terkait issue yang berkembang disosial media, Arif melihat issue negative masih kuat ditujukan kepada pasangan Jokowi–JK.
“Untuk pasangan Jokowi-JK, Positif: 22.31 persen, Negatif: 1.20 persen, Neutral: 76.49 persen dan Prabowo-Hatta Positif: 12.33 persen, Negatif: 0.80 persen, Neutral: 86.86 persen,” pungkasnya.