RANCAH POST – Bintek pemanfaatan limbah tembakau atau tanaman bahan pestisida nabati sebagai bahan pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) holtikultura ramah lingkungan dengan Sekolah Lapangan (SL) di kelompok Tani Mandiri desa Sukaraja, bertempat di Aula Desa Sukaraja yang berlangsung Jumat (23/05) kemarin.
Acara yang dihadiri 25 peserta dari anggota kelompok tani mandiri, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis, Ir. Kustini, Camat Sindangkasih Ir. Didi Sutardi dan Kepala Bp3k Sindangkasih Barna serta para ppl Bp3k Sindangkasih.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis, Ir. Kustini mengatakan program SL ini hanya kelompok Buana Mekar di Panumbangan dan kelompok Tani Mandiri di Desa sukaraja Sindangkasih yang sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT).
“Untuk program SL ini hanya kelompok Buana Mekar di Panumbangan dan kelompok Tani Mandiri di Desa sukaraja Sindangkasih yang sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) Rp90 juta per kelompok dari Dinas Pertanian Provinsi Jabar.” papar Ir. Kustini.
“Karena ini bantuan dari Pemerintah sehingga saya minta ADM dan Spj-nya yang lengkap dan peserta juga jangan berganti-ganti dan hasil pelatihan yang rencananya sebanyak 14 kali pertemuan tersebut langsung di implementasikan di lapangan serta di sosialisasikan kembali kepada masyarakat lainnya.” tambahnya kepada RANCAH POST.
Dalam 14 kali pertemuan nanti selain peralatan seperti alat tulis, alat penyuling, blender, handsprayer yang masing-masing kelompok mendapatkannya juga mereka mendapat uang duduk, makan dan minum selama pelatihan nanti.
Yang akan menjadi nara sumber nanti dalam SL tersebut dari dinas Pertanian Kabid Holtikultura, Kasi Sayuran dan Kasi Buah-buahan, Kasi Biofarka serta PPL.
Camat Sindangkasih, Ir. Didi Sutardi berharap di Kecamatan Sindangkasih menjadi jasa dan perdagangan yang di dukung oleh pertanian tangguh
“Kecamatan Sindangkasih juga kedepannya diharapkan jadi daerah pengembangan pisang terutama di dua desa yaitu Sukaresik dan Sukamanah serta adanya pasar desa di Sukaraja yang disana terdapat komoditi hasil dari setiap desa yang mempunyai nilai ekonomi tinggi seperti pisang dan makanan olahan serta gula merah.” ungkap Didi.
“Rencana juga di Sindangkasih akan dibangun grey dan rest area yakni di daerah antara Gunung Cupu dan Budiharja yang nantinya berharap bisa meningkatan sumber daya manusia dan perekonomian masyarakat di Kecamatan Sindangkasih khususnya.” pungkasnya. [Azie]