RANCAH POST – Candi Muara Takus terletak 122 km dari Pekanbaru, Ibu Kota Provinsi Riau, kompleks Candi Muara Takus didirikan dekat Sungai Kampar Kanan. Muara Takus merupakan bangunan bata terbesar di Sumatera, yang ditemukan di hutan terpencil, bernama Candi Mahligai.
Candi Mahligai adalah sebuah stupa tinggi yang diapit oleh reruntuhan batu bata. Bentuk tinggi candi ini berbeda dari stupa Buddha berbentuk lonceng yang ditemukan di Jawa. Candi ini terbuat dari batu sungai, batu bata pasir, dan tanah, serta telah mengalami pemugaran pada tahun 1980.
Kompleks ini dikelilingi dinding setinggi 74 mx74 m, dengan benteng tanah ukuran 1,5 kmx15 km yang mengelilingi, membentang ke tepi Sungai Kampar Kanan. Di dalam dinding ditemukan Candi Tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa, dan Palangka. Dalam kompleks ini juga ditemukan gundukan yang diyakini menjadi tempat untuk kremasi.
Candi Buddha ini tetap menimbulkan teka-teki bagi arkeolog mengenai kapan candi ini benar-benar dibangun. Mereka sendiri memperkirakannya dibangun pada abad ke 2, 4 , 7, atau 9.
Namun demikian, diketahui bahwa selama abad ke-10, Kerajaan Sriwijaya yang terletak di dekat Palembang merupakan pusat pembelajaran yang berkembang untuk ajaran Buddha, di mana peziarah China mengatakan bahwa harus belajar di Sumatera terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke India.
Batu bata Muara Takus dikatakan dibuat di Desa Ponkai di atas kompleks candi, di mana penduduk membawa batu bata, mengoper kepada satu sama lain dalam antrean panjang sepanjang jalan menuju kompleks. Ini berarti bahwa candi dibangun bersama-sama oleh penduduk. Kompleks Muara Takus adalah kompleks candi yang hanya ditemukan di Riau, bukti bahwa ajaran Buddha telah menyebar di sini selama abad-abad pertama.