RANCAH POST – Mobil hybrid kini memang sedang merajalela di pasar automotif dunia, dan juga dorongan untuk menciptakan kendaraan yang hemat ramah lingkungan tapi memiliki performa yang garang.
Hal tersebut ternyata cukup menjadi alasan bagi Ferrari untuk mengembangkan supercar bertenaga hibrida. Padahal sebelumnya, pabrikan mobil super asal Italia ini cukup meremehkan kehadiran model hybrid di masa depan.
Menurut CEO Ferrari, Amedeo Felisa, Ferrari 458 Italia dengan mesin hybrid bisa menjadi suksesor yang cukup menarik. Namun pihaknya masih menunggu teknologi baterai yang belum berkembang dengan pesat.
“Saat ini kita masih menunggu lompatan kemajuan dalam teknologi baterai, yang saat ini belum mengalami perkembangan yang signifikan,” ujar Amedeo Felisa, seperti dilansir Worldcarfans, Senin (5/5/2015).
Untuk mengembangkan sebuah kendaraan hybrid memang membutuhkan dana yang tidak sedikit, pasalnya pabrikan asal Negeri Pizza ini juga tengah mengembangkan Ferrari LaFerrari. Bahkan untuk biaya sistem kelistrikan pada LaFerrari telah menghabiskan dana sebesar USD82.970 atau setara dengan Rp957 jutaan. Biaya tersebut belum termasuk biaya teknis dan pengembangan riset untuk mengkompensasi berat tambahan dari sistem hybrid.
Meskipun tidak terdengar optimis tentang pengembangan teknologi hybrid, namun Felisa mengatakan LaFerrari telah membuktikan bahwa sistem hybrid secara signifikan dapat meningkatkan kinerja mobil sport Ferrari. Dirinya juga menegaskan rencana untuk mengurangi emisi CO2 dan konsumsi bahan bakar dengan menggunakan mesin turbocharged dan teknologi hibrida ringan