RANCAH POST – Dalam rangka mengantisipasi adanya Caleg stress atau depresi pasca Pemilu 2014, RSUD Ciamis kini sudah menyiapkan kamar khusus. Kamar perawatan untuk memulihkan gangguan kejiwaan ini, sudah disiapkan bilamana ada Caleg yang kalah pada Pemilu mengalami stress.
Bicara fasilitas, di kamar khusus ini disediakan ruang perawatan dengan standar medis untuk pasien gangguan kejiawaan. Pasien ini pun langsung ditangani oleh tim dokter spesialis kejiwaan. Sementara di ruang Intalasi Gawat Darurat, disediakan dua tempat tidur untuk melakukan tindakan pertama.
Direktur RSUD Ciamis, H. Aceng Solahudin, mengatakan, sejak Senin sampai Kamis pekan ini, tim dokter psikiater dan ahli kejiwaan berikut perawatnya, sudah stanbye untuk mengantisipasi pasien depresi akibat gagal menjadi anggota dewan.
Namun, sampai hari ini Sabtu (12/04/2014), kata Aceng, pihaknya belum menerima pasien depresi tersebut.” Mungkin saat ini masih tahap penghitungan suara. Jadi, semua Caleg masih optimis menang,” ujarnya.
Aceng menjelaskan, apabila mendapat pasien dari Caleg stress, pihaknya hanya melakukan pemeriksaan awal saja. Apabila masih bisa ditangani oleh tim dokter RSUD Ciamis, maka akan melanjutkan dengan perawatan.
“Namun, apabila kondisi depresinya parah, maka kami akan merujuk pasien tersebut ke Rumah Sakit Jiwa. Karena fasilitas medis untuk pasien gangguan kejiwaan di RSUD Ciamis belum lengkap,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang Caleg DPRD Kabupaten Ciamis dari Partai Demokrat, Anggia, mengaku risih dengan adanya kamar khusus untuk Caleg stres yang disediakan sejumlah rumah sakit.
Menurut Anggia, dengan dibukanya kamar khusus untuk menangani pasien Caleg stress, seolah-olah diopinikan Caleg yang kalah akan mengalami depresi.
“Padahal sebenarnya tidak demikian. Banyak Caleg termasuk saya yang sudah siap menerima kekalahan. Artinya, kamar khusus yang disediakan sejumlah rumah sakit itu terlalu dibesar-besarkan,” ujarnya.
Anggia juga menegaskan, banyaknya rumah sakit yang menyediakan kamar khusus untuk Caleg stres secara tidak langsung telah menggiring opini masyarakat bahwa Caleg kalah pasti akan mengalami depresi.
“Memang pada Pemilu sebelumnya banyak Caleg kalah di beberapa daerah di Indonesia mengalami depresi. Tapi jumlahnya tidak seberapa. Bahkan, di Ciamis belum pernah ada Caleg kalah mengalami depresi,” ujarnya.
Dengan begitu, lanjut Anggia, langkah yang dilakukan RSUD Ciamis terlalu berlebihan. Karena dengan persiapan khusus seperti itu, seolah-olah dan terkesan akan terjadi peristiwa yang luar biasa pasca Pamilu. ” Kalau persiapan tentunya bagus, tapi tidak perlu berlebihan, karena dikhawatirkan menimbulkan opini negatif terhadap Caleg,” pungkasnya.
Via : HR Online