RANCAH POST – Permasalahan yang belum dirampungkan Jokowi di Jakarta, seharusnya dibuat tolak ukur oleh masyarakat untuk tidak terlalu berharap banyak kepada Jokowi. Menurut seorang pakar, melihat sejarah seorang Jokowi secara kasat mata, batas kemampuan kinerja Jokowi baru sampai pada pengelolaan pemda.
“Jangan terlalu berharap banyak kepada Jokowi. Persoalan bangsa begitu complicated dibandingkan masalah Jakarta dan Surakarta. Jakarta saja masih macet. Bicara tentang negara, yang menjadi masalah penting adalah bisa kah Jokowi mengatasi konflik politik dalam negeri?” kata Pakar komunikasi politik. Emrus Sihombing, Selasa (1/4/2014).
Selain itu, lanjut Emrus, dalam tingkatan parlemen, presiden zaman sekarang sudah tidak bisa lagi otoriter. Sehingga kekuatan Jokowi, seandainya dia maju menjadi presiden akan digerogoti oleh parlemen. “Di parlemen, presiden zaman sekarang tidak lagi otoriter. Kekuatan di DPR akan menggerogoti dia (Jokowi) sebagai eksekutif. Apa dia mampu mengatasi itu?” terangnya.
Masyarakat diminta berpikir ulang jika akan memilih Jokowi sebagai presiden mengingat kemampuan Jokowi belum teruji secara nasional. “Apa dia bisa membawa bangsa di dunia internasional? Saya belum lihat Jokowi punya kemampuan teritorial. Masih banyak persoalan bangsa yang tidak sesederhana di daerah,” terangnya.
Bangsa ini, lanjut Emrus, banyak sekali masalahnya. Dia (Jokowi) tidak pernah menduduki persoalan luar negeri, konflik politik. “Rekam jejaknya kan masih pengusaha, wali kota dan gubernur berbasis kepada pelayanan publik. Saya belum lihat cara efektif bagaimana dia mengatur konflik politik yang ada,” tukasnya.
1 Komentar
orang bijak pilih prabowo