RANCAH POST – Gunung Merapi meletus ditandai dengan hembusan asap tebal dan menyemburkan abu. Hujan pasir dan kerikil berjatuhan di beberapa bagian wilayah Kabupaten Sleman dan Klaten. Namun, status aktivitas gunung ini tetap dinyatakan Normal.
“Memang terjadi embusan asap diikuti semburan abu di Merapi. Belum ada aktivitas lanjut dan statusnya masih Normal,” kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Surono, saat dihubungi Kompas, Kamis. Aktivitas lanjut yang tak terjadi sebagaimana dimaksudkan Surono adalah peningkatan kegempaan maupun deformasi.
Meski demikian, Surono mengatakan telah menginstruksikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di Yogyakarta dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi untuk melakukan pemantauan rinci. “Demi menjaga keselamatan dan ketenangan masyarakat sekitar (Gunung Merapi),” kata dia.
Kepala Seksi Merapi BPPTKKG, Sri Sumarti, mengatakan, masyarakat tidak perlu panik dengan kejadian ini. “Kami tetap pantau terus. Beberapa kali memang terjadi erupsi freatik dan embusan asap cukup kuat, tetapi tidak diikuti peningkatan kegempaan dan deformasi tubuh gunung. Berarti itu masih Normal,” papar dia.