RANCAH POST – Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengeluarkan keputusan, jajaran pemerintahannya tolak hasil dari referendum di Crimea. Amerika Serikat pun akan berikan sanksi terhadap Rusia, akibat intervensi militer di wilayah Ukraina tersebut.
Sikap penolakan Pemerintah AS atas hasil referendum di Ukraina disampaikan Obama kepada Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan sambungan telefon.
“Presiden Obama menjelaskan bahwa tindakan Rusia telah melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina. Untuk itu, bersama dengan Uni Eropa, Pemerintah AS siap untuk melakukan sanksi terhadap Rusia,” pernyataan Gedung Putih, Senin (17/3/2014).
“Selain itu, Presiden Obama mengatakan kepada Presiden Putin bahwa krisis yang terjadi di Ukraina bisa diselesaikan dengan jalan diplomasi. Tetapi militer Rusia harus ditarik keluar dari Ukraina,” jelas pernyataan tersebut.
Referendum yang berlangsung di Crimea, Ukraina masih belum berakhir. Tetapi hingga 75 hingga 80 persen suara yang terhitung menunjukkan bahwa sekira 95,5 persen warga Crimea memilih untuk bergabung dengan Rusia.
Wilayah kecil yang mendapatkan otonomi luas dari Ukraiana tersebut, saat ini masih diduduki oleh Rusia. Negeri Beruang Merah sebelumnya melakukan intervensi militer ke Crimea, setelah pergantian kepemimpinan di Ukraina.
Hasil tersebut diumumkan oleh pemimpin Crimea yang pro dengan Rusia, Sergei Aksyonov. Dengan rasa percaya diri tinggi Aksyonov mengumumkan bahwa pemerintahannya akan bergabung dengan Federasi Rusia, Senin 17 Maret 2014 hari ini.