RANCAH POST – Aktivitas vulkanik gunung Slamet tidak stabil. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bendana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Slamet menjadi Waspada.
Seismograf di Pos Pemantau Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, menujukkan bahwa getaran gempa di sekitar kawah masih cukup besar.
Berdasarkan pantauan, Rabu (12/3/2014) pagi, asap mengepul dari kawah gunung setinggi 3.428 meter di atas permukaan laut (MDPL) itu.
Kepala Pos Pemantau Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Sudrajat , menerangkan, gempa di permukaan masih kerap terjadi. Letusan di puncak juga terjadi dengan menyeburkan asap setinggi 800 hingga 1.000 meter.
“Kondisi Gunung Slamet masih Waspada untuk radius dua kilometer dilarang ada aktivitas warga karena berbahaya. Warga sekitar diminta tetap waspada, namun tidak perlu panik,” ungkap Sudrajat.
Kawasan terdampak letusan di Pulosari, Pemalang, ada enam desa, yakni Gambuhan dengan jumlah penduduk 7.973 jiwa, Jurangmangu 1.261 jiwa, Gunungsari 4.248 jiwa, Penakir 5.367 jiwa, Clekathakan 6.381 jiwa, dan Batursari 3.166 jiwa.
Jarak terdekat adalah Clekathakan, yakni sejauh 6 kilometer dari kawah dan Batursari 6.5 kilometer. Sementara desa lain berada di atas tujuh kilometer.
Sementara kabupaten yang juga terdampak adalah Pemalang, Purbalingga, Tegal, Brebes, dan Banyumas.