RancahPost.com – Salah satu petinggi pertahanan Ukraina menyatakan militer Rusia telah memerintahkan pasukan Ukraina di Crimea untuk mengacungkan bendera putih. Jika tidak menyerahkan diri, maka tentara Ukraina itu akan diserang.
“Komandan Armada Laut Hitam Rusia, Aleksander Vitko mengancam untuk melakukan serangan penuh jika kami tidak menyerah pada waktu subuh Selasa 4 Maret 2014 (waktu setempat),” ujar petinggi Kementerian Pertahanan Ukraiana, Selasa (4/3/2014).
Namun kantor berita Rusia, Interfax menyebutkan bahwa pihak militer Rusia membantah mengeluarkan ultimatum semacam itu. Tidak diketahui apa dasar dari ancaman tersebut.
Kondisi di wilayah Crimea, Ukraina masih dalam keadaan tegang setelah Februari lalu Viktor Yanukovych dilengserkan dari kekuasaanya. Sejak saat itu, Rusia mengirim ribuan pasukannya ke Crimea dan melakukan pengepungan terhadap pangkalan militer serta mengambil alih kendali bandara.
Rusia berdalih bahwa pasukan mereka diperlukan untuk melindungi warga sipil yang berada di Crimea. Sebagian besar dari warga Crimea adalah etnis yang berbahasa Rusia dan menyambut baik intervensi militer Rusia di wilayahnya.
Menurut Rusia, rakyata Crimea dalam kondisi terancam oleh kelompok ultra-nasionalis sejak revolusi Ukraina berlangsung. Rusia sendiri menolak pemerintah sementara Ukraina yang dipimpin oleh Presiden Oleksandr Turchynov yang dibantu oleh Perdana Menteri (PM) sementara Arseny Yatsenyuk.
Ukraina memerintahkan mobilisasi penuh dari pasukannya untuk menghadapi intervensi militer dari Rusia. Namun hingga saat ini belum ada terjadi baku tembak di wilayah tersebut.
Laporan menyebutkan, pimpinan militer Ukraina yang berada di wilayah Crimea untuk meninggalkan basis mereka pada Selasa ini. Sementara komandan dua kapal perang Ukraina juga diberikan tenggat waktu untuk menyerah, tetapi mereka bersumpah untuk memberikan perlawanan.