RANCAH POST – Berdalih untuk alasan keamanan dan keselamatan masyarakat, PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang matikan aliran listrik dengan memadamkan pasokan dari gardu distribusi.
“Upaya ini dilakukan mengingat curah hujan di ibukota yang semakin tinggi dan bahaya yang akan ditimbulkan oleh listrik saat air menggenang,” ungkap Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Roxy Swagerino, Sabtu (18/1/2014).
Status pada pukul 09.00 WIB terdapat 516 gardu distribusi yang dipadamkan di wilayah Cengkareng, Teluk Naga, Lenteng Agung, Bandengan, Cempaka Putih, Kramatjati, Jatinegara, Marunda, Menteng, Tanjung Priok dan Pondok Kopi. “Kami masih memantau terus perkembangan di lapangan melalui posko siaga banjir kami,” sambungnya.
Ada beberapa hal yang menyebabkan PLN memutuskan aliran listrik, pertama, apabila rumah pelanggan kebanjiran, kedua, apabila Gardu Distribusi PLN kebanjiran, ketiga, apabila gardu distribusi dan rumah pelanggan kebanjiran, atau keempat, apabila gardu induk kebanjiran.
Sekadar informasi, Bendungan Katulampa masih berstatus siaga III dengan ketinggian air menyentuh angka 110 sentimeter (cm). Hal ini disebabkan masih tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Puncak dan Bogor dengan intensitas besar sejak Jumat 17 Januari malam.
Kepala Bendung Katulampa, Andi Sudirman mengatakan, ketinggian air di Sungai Ciliwung mengalami naik turun sejak pukul 01.00 WIB. Bahkan, ketinggian air di Bendungan Katulampa sempat menyentuh angka 130 cm pada pukul 02.00 WIB. Namun menurun kembali ke angka 110 cm pada pukul 04.00 WIB dan bertahan hingga saat ini.