RANCAH POST – Banjir memang mengakibatkan berbagai macam penyakit serius bagi banyak orang, bahkan bagi warga yang hidup di daerah bebas banjir sekalipun. Genangan air yang ditimbulkan menjadi tempat berkembang biak berbagai mikroorganisme seperti bakteri virus dan jamur. Terlebih ketika air juga memuat limbah dan racun.
Diare misalnya. Penyakit yang memiliki masa inkubasi antara satu hingga tujuh hari ini juga bisa menyebabkan diare berdarah karena infeksi. Warga sebaiknya berhati-hati akan air minum yang sudah tercemar banjir. Walaupun terlihat bersih, kuman dan bakteri yang terlanjur menyusup dalam saluran dan sumber air bersih bisa menjadi ancaman.
Tak hanya diare, beberapa penyakit lain juga siap mengintai di musim hujan ini:
Penyakit pernapasan menular
Bakteri, jamur dan virus dari banjir dapat berkembang biak di udara dan dihirup oleh banyak orang. Ini berujung pada kerusakan paru-paru, bahkan setelah air surut. Selain itu, warga yang tempat tinggalnya terendam banjir, memiliki risiko lebih tinggi akan penyakit menular paru-paru seperti influenza, pneumonia dan TBC.
Asma dan alergi
Bangunan dan perabotan yang lembab adalah sarang empuk bagi mikroorganisme. Ini bisa memperburuk kondisi para penderita asma, juga mereka yang rentan alergi. Oleh karenanya, perabotan yang sudah rusak sebaiknya dibuang karena setelah kering pun, kontaminasi bakteri sulit hilang.
Leptospirosis
Leptospirosis merupakan penyakit demam akut yang diakibatkan bakteri Leptospira. Penularannya dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Biasanya terjadi melalui kontak kulit dengan air, tanah lembab, tanaman atau lumpur yang terkontaminasi urin tikus.
Hipotermia
Ini adalah kondisi ketika tubuh sulit mengatur suhu dingin. Saat banjir, hipotermia dapat menjadi masalah utama bagi anak-anak, jangan biarkan mereka terjebak banjir dalam jangka panjang atau malah bermain dengan banjir.