RANCAH POST – Aktifis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Banjar, Fathoni berharap pihak keamanan dan kepolisian lebih bijaksana dalam menangani terorisme yang terjadi. Polisi juga diminta bisa membantu menghapus prasangka keterkaitan Islam dengan pelaku terorisme.
“Kita semua yakin bahwa terorisme adalah musuh bersama, tapi opini yang terbentuk saat ini seolah-seolah pelaku terorisme itu adalah Islam. Selain itu kami juga menyayangkan mengenai fakta bahwa informasi atau press release yang disampaikan polisi kepada publik, selalu sepihak dan tidak terkonfirmasi dengan baik,” kata Fathoni di sela rapat Forum Silaturahmi Kamtibmas di Aula Mapolres Jumat (10/01/2014).
Dia juga sangat berharap polisi bisa lebih manusiawi dalam melakukan penindakan serta selalu mengindahkan aturan hukum yang berlaku.
Selain dihadiri petinggi Polres Banjar dan HTI, kegiatan itu dihadiri pula oleh sejumlah tokoh masyarakat, alim ulama dan para Kepala Desa. Selain membahas mengenai antisipasi beragam potensi gangguan Kamtibmas, rapat tersebut juga difokuskan kepada kampanye Polri dalam upaya pemberantasan aksi terorisme.
Pihak Polres sempat memaparkan mengenai data-data kejadian terorisme di Indonesia. “Intinya kita mengajak agar seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga Kamtibmas serta aktif mewaspadai lingkungannya terhadap kemungkinan penyusupan pelaku teror,” kata Kapolres Banjar, AKBP Asep Saepudin.
Wakil Wali Kota Banjar, drg. Darmadji Prawirasetia yang juga hadir dalam acara itu menyambut positif langkah polisi tersebut. “Tentu saja Pemkot Banjar akan mendukung, salah satunya dengan memanfaatkan eksistensi Ketua RT dan RW agar selalu mewaspadai kehadiran orang asing atau pendatang yang tiba-tiba datang ke lingkungannya. Disamping itu Pemkot juga telah berupaya untuk memberikan dukungan sarana dan prasarana, sebut saja pemasangan kamera pengintai di beberapa titik strategis,” kata Darmadji.
Ketua MUI Banjar, KH. Munawir Abdurrohim juga sependapat bahwa menjaga keamanan bukan tugas polisi semata, melainkan kewajiban seluruh elemen masyarakat. “Iman tanpa aman tentu tidak akan kondusif, begitu pula ketika aman tanpa disertai iman, maka akan kehilangan arah,” kata Munawir. (kabar priangan)