Close Menu
Rancah Post
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Rancah Post
    • HOME
    • BERITA
      • Berita Banjar
      • Berita Ciamis
      • Berita Internasional
      • Berita Nasional
      • Berita Pangandaran
      • Berita Rancah
      • Berita Tasikmalaya
    • TEKNOLOGI
      • Aplikasi
      • Info Gadget Terbaru
      • Games
      • Internet
      • Software
      • Hardware
      • Review
      • Tips & Trik
    • LIFESTYLE
      • Fashion
      • Kecantikan
      • Kesehatan
      • Kuliner
      • Travel
      • Relationship
    • VIRAL
      • Sosial Media
      • Viral Video
      • Tentainment
    • SMARTPHONE
    Rancah Post
    Home»Berita»Berita Nasional»Sindir Kemacetan DKI, Kecemburuan Politik SBY Terhadap Jokowi
    Berita Nasional

    Sindir Kemacetan DKI, Kecemburuan Politik SBY Terhadap Jokowi

    I Nengah Susila YasaI Nengah Susila Yasa6 November 20130
    Share Facebook Twitter WhatsApp Telegram
    Follow Us
    Google News
    Kemacetan Jakarta
    Kemacetan Jakarta

    RANCAH POST – Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang melimpahkan persoalan kemacetan di DKI Jakarta kepada Gubernur Joko Widodo (Jokowi) dinilai sebagai bentuk kecemburuannya.

    “Itu merupakan kecemburuan politik terhadap Jokowi. Ini kan lebay,” ujar pengamat politik asal Universitas Indonesia, Boni Hargen, Selasa (5/11/2013).

    Menurut Boni, seharusnya SBY bisa berkaca dengan berbagai keberhasilan yang telah dilakukan oleh Jokowi. Dia mengatakan, jika melihat keberhasilan mantan Wali Kota Surakarta itu dalam melakukan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) harus ikut diperhitungkan.

    Kemudian, kata Boni, keberhasilan Sutiyoso ketika menjabat sebagai Gubernur DKI, dengan melakukan penataan hingga ke depan Istana Negara, itu juga karena seorang gubernur bukan karena SBY.

    “Jadi jangan salahkan Gubernur, ini (macet) kan sebenarnya permasalahan SBY yang tidak mengatur jumlah produksi kendaraan dari sisi konsep nasional,” tukasnya.

    Terkait masalah kemacetan, sambung dia, tidak bisa hanya dilimpahkan kepada Gubernur DKI saja, namun menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.

    “Yang dilakukan itu tidak akan efektif, dan tidak laku, SBY itu kan sekarang orang sudah banyak yang tidak suka. jadi dia menggunakan cara ini untuk menaikkan citra dirinya dan Demokrat supaya menjadi agen kampanye,” tuturnya.

    Seperti diketahui, dalam acara Kadin di Istana Kepresidenan Bogor, SBY kepada sejumlah anggota Kadin melimpahkan persoalan kemacetan kepada Jokowi sebagai pihak yang dianggap bertanggung jawab.

    Follow on Google News
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email Copy Link
    I Nengah Susila Yasa
    • Website
    • Facebook
    • X (Twitter)

    I am web designer, writer and traveler.

    Related Posts

    Panwaslu Rancah

    Panwaslu Rancah Bahas Strategi Pengawasan Kampanye dan Pemetaan TPS Rawan

    30 Januari 2024
    Update Korban Tewas Dalam Tabrakan Kereta Turangga vs Bandung Raya, Ini Identitasnya

    Update Korban Tewas Dalam Tabrakan Kereta Turangga vs Bandung Raya, Ini Identitasnya

    5 Januari 2024
    2 Kereta Api Tabakan di Cicalengka Bandung, Gerbong Masuk Sawah

    2 Kereta Api Tabrakan di Cicalengka Bandung, Gerbong Masuk Sawah

    5 Januari 2024
    Add A Comment
    Leave A Reply Cancel Reply

    Huawei Nova 13 Pro Terdeteksi di Situs TKDN dan Postel

    Huawei Nova 13 Pro Terdeteksi di Situs TKDN dan Postel, Kapan Rilis?

    9 Mei 2025
    Infinix XPad GT Segera Hadir di Indonesia

    Lolos Sertifikasi, Tablet Infinix XPad SE dan Infinix XPad GT Segera Hadir di Indonesia

    9 Mei 2025
    HP Vivo Y300 GT

    Vivo Y300 GT Resmi Diperkenalkan, Bawa Dimensity 8400 dan Baterai 7.620 mAh

    9 Mei 2025
    HP Samsung Galaxy F56

    Samsung Galaxy F56 Resmi Dirilis, Ini Spesifikasinya

    9 Mei 2025
    Rancah Post
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube LinkedIn
    • Kontak
    • Privacy
    • Terms
    • Disclaimer
    © 2025 Rancah Post.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.