RANCAH POST – Warga Kabupaten Cirebon dihebohkan dengan kabar penjualan Masjid Teja Suar yang berlokasi di Jalan Tuparev. Masjid itu disebut-sebut dijual dengan kisaran harga Rp15 miliar.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Rafani Achyar, mengaku, memantau terus perkembangan informasi seputar penjualan masjid itu.
“Kita sedang koordinasi dengan MUI Kabupaten Cirebon seputar hal itu,” kata Rafani saat ditemui di Kantor MUI Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (25/11/2013).
Tapi hingga kini, dia mengaku belum mendapat informasi soal perkembangan masjid tersebut. Pemilik masjid juga belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi. “Pemiliknya katanya tinggal di Jakarta, sampai sekarang belum ketemu,” jelasnya.
Di Cirebon, penjualan masjid itu jadi pemberitaan hangat. Rafani mengatakan, masjid itu merupakan milik almarhum Saelan. “Beliau mantan kiper tim nasional di era 1970-an, beliau kiper hebat,” ucapnya.
Masjid itu ternyata belum diwakafkan hinga kini. “Dulu hanya diserahkan pengelolaannya, tapi belum diwakafkan,” ungkapnya.
Informasi kemudian beredar, masjid itu dijual oleh keluarga almarhum Saelan. Jika ternyata masjid itu benar-benar dijual, dia menilai hal itu sah-sah saja karena masjid belum diwakafkan, tapi persoalannya adalah dari sisi etika.
“Jadi walaupun masjid itu belum diwakafkan, tidak elok menjual itu,” tegasnya.
Alasannya masjid itu memang milik pribadi, tapi dalam perjalanannya masjid itu digunakan umat muslim sehingga dinilai sudah menjadi milik umat. “Itu bukan lagi masjid pribadi,” tuturnya.
Rafani mengatakan, masjid itu terbilang sebagai masjid bersejarah. Masjid itu dikelola dengan bagus dan jadi salah satu pusat penyebaran syiar Islam. Hal itu ditunjang dengan lokasinya yang strategis karena berada di pusat kota.
Tapi dia perlu mencari kebenaran perihal informasi penjualan masjid itu. Pasalnya, masjid itu disebut-sebut dijual dan akan dijadikan toko sekaligus dialer.
“Ini harus ada penjelasan (dari pemiliknya). Syukur kalau misalnya tidak jadi dijual, tapi kalau dijual jelaskan (alasannya),” ujar Rafani.
Rafani berharap, dalam waktu dekat ada penjelasan dari pemilik masjid sehingga persoalan masjid bisa selesai. “Saya harap sih masjid itu tidak jadi dijual,” tandas Rafani.