RANCAH POST – Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) siap tarik keterlibatannya dalam pengamanan data Pemilu 2014. Hal itu disampaikan Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) MayJen TNI Joko Setiadi, Jumat 22 November 2013, menjawab polemik yang berkembang di publik terkait kenetralan Lemsaneg yang dikhawatirkan akan memihak kepada kekuatan politik tertentu.
“Menyikapi polemik ini, kami menyerahkan sepenuhnya kepada KPU. Kami sudah siap menarik diri untuk tidak terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu 2014. Supaya tidak terjadi kontraproduktif,” kata Joko dalam konferensi.
Menurut Joko, polemik yang berkembang ditengah publik terkait netralitas Lemsaneg yang dipertanyakan bila terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu, bukan karena keraguan profesionalisme kinerja lembaga kode negara tersebut. Namun hanya karena keraguan atas netralitasnya.
“Polemik bukan karena keraguan kemampuan, kapabilitas Lemsaneg menciptakan teknik-teknik Piktografi atau Algoritma pengamanan informasi, namun ketidakpercayaan karena dinilai tidak netral. Ini merupakan hal prinsip yang harus disikapi secara tegas,” katanya.
Ia menyatakan, bahwa pihaknya bekerja sangat profesional dan tidak berpihak pada kepentingan politik tertentu manapun.
“Kami tidak pernah dan tidak akan pernah berpihak kepada kekuatan politik manapun,” tegasnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik menyatakan pihaknya belum membatalkan kerjasama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dalam Pemilu 2014. Menurut Husni, KPU masih dalam proses melakukan tinjauan seperti yang direkomendasikan DPR.
“DPR meminta bahwa itu ditinjau kembali format kerjasamanya,” kata Husni Jakarta, Kamis 21 November 2013.
Husni mengatakan keputusan akhir dalam rencana kerjasama tersebut merupakan kewenangan atributif dari KPU. Namun sampai saat ini, ia mengakui belum melakukan apapun.
“Kami masih konsentrasi terhadap membahas aturan menyangkut tentang pemungutan dan penghitungan suara. Apakah menggunakan IT atau tidak menggunakan IT,” ujarnya.
Meskipun demikian, mantan anggota KPU Sumatera Barat (Sumbar) tetap mengkaji rekomendasi DPR yang lain yaitu membentuk konsorsium yang terdiri dari lembaga-lembaga, perguruan tinggi, dan ahli-ahli yang termasuk di dalamnya Lemsaneg untuk membantu penyelenggaaraan Pemilu 2014.