RANCAH POST – Kepergian para komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke luar negeri untuk bertemu dengan Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) dipastikan tak akan mengganggu jadwal Pemilu, terutama perbaikan Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Hal ini disampaikan Ketua KPU Husni Kamil Manik, kepada wartawan, Rabu (13/11/2013).
“Jadi kalau isunya tugas di dalam negeri terbengkalai tidak, sudah diatur agar dilaksanakan di akhir minggu,” kata Husni.
Dijelaskannya, jadwal keberangkatan ke luar negeri untuk bertemu PPLN sudah diatur pada hari akhir minggu atau Sabtu dan Minggu. Alasannya, petugas PPLN di sana kebanyakan pekerja dan mahasiswa.
“Jadwalnya memang sudah diatur agar waktunya di akhir minggu. Karena memang ketersediaan waktu di sana, mereka (petugas PPLN) juga pekerja dan mahasiswa mereka ingin akhir minggu,” tuturnya.
Terkait berapa besar anggaran yang digunakan para kemisioner ke 10 negara untuk bertemu PPLN, Husni menyatakan dirinya lupa berapa jumlah anggarannya namun hal itu sudah diatur dalam DIPA 2013.
“Anggaran yang sudah direncanakan di DIPA 2013, jumlahnya saya tidak hafal, tapi itu yang paling efisien dibandingkan dengan alternatif lain,” jelasnya.
Lebih jauh, dia menyampaikan 10 negara yang akan dijadikan tempat berkumpul PPLN, merupakan negara yang paling mudah diakses dari jadwal penerbangannya, hingga pengurusan visa.
Sebelumnya, KPU ke luar negeri dimaksudkan untuk memberikan arahan kepada PPLN yang berjumlah 130 kantor perwakilan tersebar di seluruh dunia. Namun, lembaga pimpinan Husni Kamil ini hanya datang ke 10 negara saja.
“Jadi kita memiliki 130 kantor perwakilan di luar negeri yang kita membentuk petugas pemilihan. Jadi dengan 130 PPLN itu kita konsolidasi di 10 titik,” ujar Husni.