RANCAH POST – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), sepertinya pusing mendengar para buruh berkoar-koar sepanjang hari.
Jokowi akhirnya keluar dari Balai Kota dan menemui para buruh serta mengajak perwakilan 10 orang untuk berbicara di ruang kerjanya.
Namun, para buruh tersebut menyatakan masih menunggu teman-teman lainnya untuk menentukan siapakah perwakilan mereka yang akan menghadap ke Jokowi.
Para buruh yang sebelumnya mencecar dan memaki Jokowi dalam orasinya, justru balik berebut ingin bersalaman dengan politikus PDIP itu. Bahkan beberapa di antaranya malah menciumi tangan pria asal Solo itu. Jokowi pun hanya tersenyum melihat kelakuan mereka.
“Saya cuma mau ketemu mereka. Apa maunya mereka. Saya minta 10 orang temui saya biar saya dengar maunya mereka apa. Ini sudah sore, masa masih mau teriak-teriak,” kata Jokowi usai bertemu massa buruh di Balai Kota, Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Jokowi menyatakan, nantinya hasil pertemuan dengan perwakilan buruh akan dijadikan pertimbangan untuk penandatanganan penetapan UMP yang ditetapkan oleh Dewan Pengupahan.
“Saya berusaha berada di posisi tengah-tengah antara pengusaha dan buruh. Saya sudah delapan tahun urusan begini. Bosan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi menegaskan tak akan mengintervensi hasil keputusan dari Dewan Pengupahan yang sedang melakukan rapat. “Saya enggak mau intervensi. Kalau tiap hari begini, nanti perusahaan berhenti, ekonomi enggak jalan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, ratusan buruh kembali berunjuk rasa sore ini di depan Balai Kota Jakarta. Mereka tetap menuntut kenaikan besaran UMP dan mengancam akan menginap sampai UMP ditentukan.
“Jangan sampai mereka menentukan UMP sama dengan KHL. Kalau mereka tetap menentukan begitu, artinya mereka memiskinkan bangsa Indonesia,” teriak salah satu orator massa di depan Balai Kota, Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Sementara itu, puluhan aparat berseragam TNI tampak berjaga-jaga mengawal jalannya rapat penetapan UMP.