RANCAH POST – Twitter telah berencana untuk menawarkan saham perdananya kepada publik atau IPO. Dalam dokumennya, layanan micro blogging itu menyatakan bahwa hingga saat ini telah mencapai 218 juta pengguna aktif bulanan. Di mana, 75 persen diantaranya mengakses Twitter dari perangkat mobile.
Akan tetapi, tidak sedikit juga dari sekian banyak jumlah akun yang ada terdapat pula akun palsu yang berbahaya (malicious). Sebagaimana diungkapkan oleh Technical Communication Trend Micro Jonathan Leopando bahwa tidaklah aneh apabila di situs sebesar itu terdapat pengguna bohongan ber-malicious.
Tidaklah lazim apabila beberapa dari akun malicious itu mencoba untuk ‘engage’ dengan akun lainnya di jejaring sosial tersebut. Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh Trend Micro, akun-akun malicious itu akan menggiring para pemilik akun Twitter untuk membuka link situs ‘jebakan’ yang menawarkan berbagai hadiah menarik, seperti iPhone 5S gratis.
Melalui pernyataan tertulisnya, Jumat (18/10/2013) Leopando mengatakan bahwa sangat mungkin situs tersebut merupakan situs penipuan yang berbahaya. Sehingga, netters harus waspada dengan situs yang menawarkan berbagai produk padahal tidak ada.
“Penjahat cyber tidak mencuri dari calon penipu atau calon penjahat online lainnya. Baru-baru ini, kami menemukan halaman Facebook Mobile palsu yang meminta pengguna untuk memberikan informasi rinci mengenai kartu kredit mereka. Selanjutnya, penjahat cyber bisa saja menjual atau menggunakan informasi ini untuk melakukan transaksi tidak resmi,” ungkap Leopando.
Trend Micro menyarankan agar menghindari link situs tidak jelas seperti itu dan jika memungkinkan sebaiknya dilaporkan kepada administrator situs atau menggunakan fitur pelaporan/pemblokiran otomatis (automated block/report) pada layanan media sosial tersebut.