RANCAH POST – Biasanya, rafting menggunakan perahu karet yang bersifat kuat dan elastis, sehingga keamanan terjamin saat melewati bebatuan.tapi berbeda dengan seni rafting di Sungai Loksado, Kalimantan Selatan. Tidak dengan perahu karet, wisatawan ditantang untuk mengarungi sungai dengan rakit bambu!
Loksado bisa ditempuh 4-5 jam dari Banjarmasin lewat jalur darat. Jika turun di terminal Loksado, Anda harus menyewa ojek untuk menempuh perjalanan selama 1 jam. Bersiaplah melewati bukit-bukit yang hijau serta hutan yang masih asri.
Sebelum rafting, wisatawan akan disuguhkan dengan segarnya udara sejuk Sungai Amandit, sungai inilah yang akan disusuri. Di kanan kiri sungai Anda bisa menemukan flora dan fauna seperti anggrek hutan, bekantan, owa-owa, dan biawak. Selain alam, pengunjung juga akan melihat potret kehidupan suku Dayak di pinggir sungai.
Rafting ini menempuh jarak 2 km, dan berlangsung selama 2 jam. Selama itu juga bersiaplah untuk menjerit ketika jeram sungai menghantam rakit.
Rakit yang digunakan biasanya terdiri dari 10-20 batang bambu yang mampu menampung 3-4 orang. Rakit Anda akan didayung oleh pemandu yang sudah berpengalaman. Pemandu ini akan memposisikan dayungnya sebaik mungkin, tidak boleh terjepit batu karena membahayakan.
Selain itu, keseimbangan sangat dibutuhkan. Juga kerjasama kelompok yang kompak. Pengunjung yang ada di atas rakit harus mengatur strategi agar tetap rakit seimbangan.
Masyarakat setempat menyebut rafting bambu sebagai Balanting Paring. Rakit seperti ini yang digunakan Suku Dayak saat menyurur sungai.