RANCAH POST – Tertangkap tangannya Ketua MK non-aktif Akil Mochtar oleh KPK terkait kasus dugaan suap dalam sengketa dua Pemilukada, membuat Gedung MK mendapat kiriman peti mati dari Solo, Jawa Tengah.
Peti mati berwarna putih itu, tiba di lobi belakang Gedung MK sekira pukul 15.30 WIB dikirim melalui PT Pos Indonesia. Pada kedua sisi peti mati itu tertempel stiker berlatarbelakang warna merah dengan tulisan “Hukum Mati Penegak Hukum Korup”.
Sementara di sisi atas peti tertempel stiker dengan latar warna kuning bertuliskan “Gerakan Rakyat Anti Korupsi”. Dan disisi lain tertempel kertas data sang pengirim, yaitu Bambang Saptono dari Gerakan Rakyat Anti Korupsi.
Petugas antar Pos Indonesia, Muhammad Rowi mengatakan, peti mati itu dikirim Bambang dari Solo tadi malam. Dan tiba di Pos Indonesia Kantor Pusat, Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat, sekira pukul 04.00 WIB, pagi tadi.
“Baru pukul 09.00 WIB kita antar ke MK dan sore ini baru sampai. Dan peti ini barang terakhir yang kita kirim terakhir, makanya sampainya sore,” kata Rowi, Jumat (11/10/2013).
Peti mati tersebut, sambung Rowi merupakan yang pertama kalinya dikirim lewat jasa pengirim Pos Indonesia. “Kalau yang simbolik seperti ini baru pertama kali. Tapi kalau peti mati benaran untuk orang mati sudah sering,” kata Rowi.
Sampai di MK, peti mati ini diterima oleh petugas mailing room Gedung MK. “Kita terima peti ini. Selanjutnya nanti kita lapor ke atasan,” kata petugas mailing room yang enggan disebutkan namanya.
1 Komentar
Hari Berkabung Nasional nih bisa jadi..