RANCAH POST – Insiden MotoGP Aragon lalu yang melibatkan dua pembalap Honda, Dani Pedrosa dan Marc Marquez menjadi kerugian bagi tim pabrikan yang bermarkas di Aalst itu. Bos Honda, Shuhei Nakamoto berharap kejadian itu tak terulang lagi pada balapan-balapan berikutnya.
Nakamoto menyoroti aksi terlalu berani yang ditunjukkan Marquez, sehingga terjadi sentuhan antara motornya dan motor Pedrosa –yang beberapa detik setelahnya crash karena kontrol traksi pada motornya rusak. Nakamoto pun berujar kalau Marquez –yang berstatus rookie- harus lebih banyak belajar lagi, sehingga kemungkinan-kemungkinan buruk bisa dihindari.
“Saya tak ingin melihat hal seperti itu terjadi lagi. Marc harus menyadari kalau saat ini dia terlalu agresif. Saya berharap dia akan menerima (kritikan) ini. Marc tak berpikir kalau dirinya seperti itu, tapi gaya mengeremnya berbeda dengan para pembalap lain, terlalu dalam, dan dia harus belajar lagi,” ujar Nakamoto, sebagaimana RANCAH POST kutip dari Speed, Kamis (10/10/2013).
“Di Aragon, ada sedikit kontak, tapi kami tak memerlukan ini, jadi Marc harus sedikit menunggu pada situasi-situasi seperti ini. Marc sangat cerdas dan dia juga juga cepat, sangat cepat, tapi tetap, dia sedang belajar bagaimana caranya mengendarai mesin MotoGP, tapi saya pikir tak akan sulit baginya untuk mengerti situasi saat ini,” lanjutnya.
Jelang dilangsungkannya MotoGP Malaysia akhir pekan ini, Nakamoto mengatakan kalau timnya akan membuat beberapa perubahan pada motornya, agar bisa meraih hasil memuaskan hingga akhir musim. “Kami akan melakukan sesuatu yang berbeda dan kami akan siap menghadapi Grand Prix Malaysia,” ujarnya.
Marquez saat ini berada di puncak klasemen sementara pembalap dengan raihan 278 poin, atau unggul 39 angka dari pesaing terdekatnya, Jorge Lorenzo dari Yamaha. Sedangkan Pedrosa, yang beberapa waktu lalu masih merasakan sakit pada pinggulnya, menempati urutan tiga dengan perolehan poin 219.