RANCAH POST – Pertandingan perdana Timnas Indonesia U-19 di ajang kualifikasi AFC Cup U-19 Grup G masih tergolong kurang bergairah. Penonton terlihat sepi, tidak ada teriakan dan tabuhan genderang, tidak seperti saat Evan Dimas Cs bertanding di Sidoarjo, saat laga Piala AFF U-19 lalu.
Sejatinya kualifikasi AFC Cup U-19 ini dimainkan di stadion Gelora Delta Sidoarjo, lantaran kapasitas Stadion tak mencukupi untuk menggelar laga Timnas. Sebagai contoh, pada Piala AFF U-19 lalu, sempat terjadi keributan karena sejumlah suporter tidak kebagian tiket.
Gelora Bung Karno dipilih karena memiliki kapasitas besar untuk menampung animo penonton yang diperkirakan akan kembali tinggi, terlebih Timnas U-19 baru saja menjuarai AFF U-19. Namun hasilnya, penonton tidak seperti yang dibayangkan, GBK masih terlihat sepi. Bahkan tanda-tanda itu sudah terlihat saat pembelian tiket di berbagai loket.
Di tribun paling atas, atau biasa disebut kategori 4, terlihat hanya ada ratusan penonton. Kekosongan juga terjadi di belakang gawang (kategori 3), serta kategori 2 yang juga kosong melompong.
“Memang saat kami dan pemain tadi masuk ke stadion, mereka bilang lebih enak di Sidoarjo. Tetapi mudah-mudahan penonton mendukung dengan datang ke stadion,” ujar Indra Sjafri, saat melakukan konferensi pers usai menang 4-0 atas Laos.
“Kami harapkan penonton bisa datang ke stadion, karena pertandingan hanya dua kali saja. Sebab untuk sekian tahun pula kita bisa saja lolos ke babak berikutnya. Pada masyarakat, pengaruh penonton sangat signifikan,” harapannya.
Pertandingan antara Indonesia melawan Laos sendiri berkesudahan dengan skor 4-0 lewat dua gol yang dilesakkan Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, dilengkapi dengan gol Paolo Sitanggang dan Evan Dimas. Selanjutnya Indonesia bakal menghadapi Filipina, yang baru saja dibantai Korea Selatan dengan skor 4-0 pada 10 Oktober mendatang.