RANCAH POST – Jorge Lorenzo selalu jadi pengkritik yang paling tegas terhadap gaya balap Marc Marquez yang dianggap terlampau agresif. Tak hanya dirinya sendiri yang bisa membuatnya celaka, tapi juga pembalap lain.
Lorenzo sendiri pernah jadi korban ganasnya antusiasme Marquez di awal-awal musim debutnya pada seri Jerez silam. Pada akhir pekan lalu, giliran senior kompatriot Marquez lainnya, Daniel Pedrosa yang jadi korban lebih parah.
Rider Repsol Honda itu dianggap menyenggol rekan timnya itu hingga terjatuh di lap keenam. Pedrosa pun tak bisa merampungkan MotoGP Aragon lalu dan sementara Marquez, berdiri tegak di puncak podium.
Soal skill membalap, Lorenzo mengakui bahwa Marquez punya keunggulan yang membuatnya seringkali ‘keteteran’. Tapi masalahnya itu tadi, Marquez kerap tampil agresif cenderung nekat ketika berusaha melewati pembalap lain dan itu tak hanya sekali-dua kali, tapi berulang dan acapkali pula Marque terjatuh. Namun Marquez tak terlihat kapok.
“Melihat musim ini, Marc tampil luar biasa. Dia memenangkan banyak seri dan meraih banyak pole sebagai seorang rookie. Dia memperlihatkan dirinya bahwa dia cepat dan bertalenta. Tapi masalah lain ada pada caranya membalap,” tutur Lorenzo, seperti RANCAH POST kutip dari MCN, Selasa (1/10/2013).
“Dia sangat agresif dan dia mengambil risiko setiap waktu. Dia terjatuh 10 kali dan dia tak hanya mengambil risiko untuk dirinya sendiri, tapi juga kami semua ketika dia melewati kami. Saya pribadi tak melihat insiden (hari Minggu) itu, tapi saya sudah bicara tentang hal ini sebelumnya setelah apa yang terjadi di Jerez,” lanjut rider Factory Yamaha itu.
“Saya juga sangat agresif saat masih di (kelas) 250cc dan periode pertama saya di MotoGP, tapi saat ini, Marc membalap lebih agresif dan ketika itu terjadi, maka risiko pun lebih sering bisa terjadi lagi,” imbuh Lorenzo.
Saat banyak yang memberi pandangan apakah Marquez dianggap bersalah atau tidak, Lorenzo menolak meramaikan pro-kontra polemik tersebut. Lorenzo hanya tertarik memutar otak bagaimana caranya bisa mengalahkan yuniornya itu di empat seri terakhir demi mempertahankan gelarnya.
“Opini saya takkan mengubah apa pun. Saya sudah katakan yang saya rasakan di Jerez, tapi di Aragon, saya tak bisa mengatakan apa pun karena dia lebih cepat dari saya dan saya hanya tertarik untuk terus meningkatkan performa untuk jadi lebih baik darinya,” tuntasnya.