RANCAH POST – Jatuhnya Dani Pedrosa saat balapan di MotoGP Aragon pekan lalu masih menjadi sorotan, lantaran disebabkan oleh agresivitas rekannya sendiri, Marc Marquez pada lap keenam. Pedrosa pun akhirnya mengirim kritikan atas aksi Marquez.
Start dari posisi tiga, Pedrosa sebenarnya mampu memulai balapan dengan baik, mampu menyalip Marquez di posisi dua. Namun saat memasuki lap keenam, tepatnya tikungan ke-12, dia mendapat sedikit senggolan dari Marquez yang mencoba menyalipnya. Tak berselang lama, Dani Pedrosa pun terbang dari motornya lantaran sensor kontrol traksi pada motornya rusak.
“Marc selalu berkendara pada limit saat ada para pembalap di depannya. Kali ini, seperti yang telah dilakukannya sepanjang tahun, dia hampir menabrak saya dari belakang dan saat dia menyentuh saya, dia mematahkan sensor kontrol traksi dan kemudian saya terbang,” ujar Pedrosa, sebagaimana RANCAH POST kutip dari Autosport, Senin (30/9/2013).
“Itu adalah akhir dari balapan saya, dan saya terjatuh karena itu. Jelas, apa yang saya katakan tak akan berpengaruh pada apapun –segalanya telah berakhir,” sambung pembalap berusia 28 tahun yang baru meraih dua kemenangan pada gelaran MotoGP musim ini.
Pedrosa juga mengatakan bahwa pembalap-pembalap yang belum berpengalaman di MotoGP kerap mengabaikan peringatan dari para senior akan pentingnya kontrol dalam membalap. Dia mencontohkan dirinya dan Jorge Lorenzo, yang kerap mampu membalap sampai limit, namun tak menyebabkan insiden yang merugikan rider lain.
“Pada saat-saat seperti ini, Anda hanya akan mendengar pemenangnya, tapi saya ingin mengatakan kalau kontrol dalam balapan telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun ini. Para pembalap berpengalaman seperti saya kerap mencoba untuk menenangkan pembalap lain yang belum berpengalaman, tapi kenyataannya, mereka memilih cara lain,” ujar Pedrosa.
“Para pembalap yang telah memberi peringatan akan hal ini dalam beberapa tahun ke belakang, seperti Jorge atau saya, tahu bagaimana caranya berkendara hingga limit, dan segalanya baik-baik saja,” tutup pembalap yang mengoleksi dua gelar juara dunia kelas 250cc (pada 2004 & 2005) tersebut.