RANCAH POST – BlackBerry mengungkapkan kesepakatan awal senilai USD4, 7 miliar sekira Rp53,7 triliun (kurs Rp11.440 per USD) dengan salah satu pemegang saham, Fairfax Financial Holdings.
Fairfax Financial Holdings, menandatangani letter of intent dengan petinggi BlackBerry dan bersedia membayar USD9 per lembar saham secara tunai untuk 90 persen saham perusahaan.
Sayangnya, mengutip laporan Wall Street Journal, Selasa (24/9/2013), saat ini kesepakatan itu belum rampung. Sebab, perusahaan harus menjalani uji tuntas selama enam pekan untuk melakukan penilaian. BlackBerry pun masih terbuka untuk menerima penawaran pihak lain.
Apabila uji tuntas rampung, Fairfax tidak dipaksa untuk melanjutkan penawaran. Namun, apabila pada 4 November, BlackBerry justru memilih pembeli lain, maka produsen smartphone asal Kanada itu diwajibkan membayar lebih dari USD150 juta.
Seperti diketahui, BlackBerry terus berjuang dalam meladeni ketatnya persaingan di industri smartphone. Seiring pangsa pasar yang terus melorot, perusahaan mengumumkan Komite Khusus, yang ditugasi untuk mencari langkah alternatif guna menyelamatkan bisnisnya.
Pekan lalu, perusahaan yang berbasis di Kanada ini mengumumkan pemangkasan 40 persen tenaga kerja pada akhir tahun ini.