RANCAH POST – Pemerintah Thailand mengeluarkan perintah penangkapan terhadap seorang biksu bernama Wirapol Sukpho. Biksu itu dicari karena gaya hidupnya yang mewah, serta beberapa dakwaan kejahatan seperti pemerkosaan penggelapan uang dan penipuan.
Biksu berusia 33 tahun itu melarikan diri setelah rekaman video dirinya, -yang tengah berada di pesawat jet pribadi, lengkap dengan tas Louis Vuiton- tersebar ke publik. Ketika skandal ini merebak, Wirapol tengah berada di Prancis untuk memimpin sebuah meditasi di dekat Provence.
Wiraphol diyakini melarikan diri ke Amerika Serikat (AS). Belum diketahui secara pasti lokasi keberadaan Wirapol. Pemerintah Thailand pun terus melakukan penyelidikan menyeluruh atas harta kepemilikan Wirapol.
Berdasarkan penyelidikan awal, Wirapol dicurigai memiliki aset senilai 1 miliar baht atau sekira Rp326,8 miliar (Rp326 per baht). Apa yang dimiliki Wirapol berbanding terbalik dengan sumpahnya untuk menjalani hidup sederhana dan selibat.
Wirapol dicari atas penyelidikan kasus pencucian uang, peredaran narkoba dan pembunuhan akibat tabrak lari. Pihak berwenang masih mencari tahu bagaimana Wirapol bisa memiliki banyak uang.
“Selama beberapa tahun terakhir ada beberapa kasus penipuan di balik jubah biksu, tetapi tidak pernah ada seorang biksu yang diduga terlibat banyak kejahatan. Kami tidak pernah menemukan kasus seorang biksu yang menyebabkan banyak kerusakan kepada masyarakat Thailand,” jelas Ketua Penyelidik Pong-In Intarakhao, seperti dilansir Bangkok Post, Jumat (19/7/2013).
Penyelidik mencurigai Wirapol membunuh seorang pria ketika sedang mengendarai mobil di tengah malam, sekira tiga tahun lalu. Wirapol melarikan diri setelah menabrak pria tersebut. Polisi hingga kini masih mencari tahu berapa banyak orang yang sudah ditipunya.