RANCAH POST – Lee Rigby, pemuda berusia 25 tahun merupakan sosok yang humoris dan bermuka tebal, Rigby juga merupakan ayah dari seorang bocah lelaki yang masih berusia dua tahun. Sejak dulu, Rigby memang bercita-cita untuk menjadi seorang prajurit, dan hidup bahagia. Lee Rigby kini sudah tiada karena tewas dibantai oleh dua warga militan.
Sosok Lee Rigby terus dipuji oleh keluarganya yang tidak bisa melupakannya. Lee Rigby pun digambarkan sebagai seorang putra, ayah, suami, dan paman yang baik bagi seluruh keluarganya. Pria itu sangat rela melakukan apa saja bagi kerabat-kerabatnya.
“Lee merupakan orang yang sangat baik, dia rela melakukan apapun untuk siapa saja, dia selalu menjaga saudara-saudara perempuannya. Dia selalu bertindak layaknya kakak bagi siapa saja dan apa yang diinginkannya sejak kecil adalah menjadi prajurit,” demikian pernyataan keluarga Rigby, seperti dilansir di Daily Mail, Jumat (24/5/2013).
Penggemar klub sepakbola Manchester United FC itu baru saja pulang dari Afghanistan. Rigby berperang bersama Resimen Penembak Kerajaan Inggris. Selama berdinas di militer, Rigby juga aktif dalam marching band, Rigby adalah seorang penabuh drum.
Kementerian Pertahanan Inggris mengeluarkan pernyataan terkait kematian pria yang bergabung dalam dinas militer pada 2006 itu. Bersamaan dengan itu, warga Inggris juga menyampaikan belasungkawanya atas kematian Rigby. Banyak warga yang menaruh karangan bunga di jalan guna menghormati prajurit yang mengoperasikan senapan mesin tersebut.
Lee Rigby tewas dibantai oleh dua orang pria berkulit hitam ketika berada di Woolwich, dekat Barak Royal Artillery. Saat itu Rigby sedang berjalan kaki, dan ditabrak oleh mobil berwarna biru. Setelah itu dua pria menghampirinya, mereka menyerang Rigby yang tidak berdaya dengan menggunakan pisau dan golok.
Saksi mata mengatakan, para pelaku itu mencincang jasad Lee Rigby dan berusaha memenggalnya. Setelah menyerang Lee Rigby, pelaku pun berbicara di depan kamera dan berorasi. Pemerintah Inggris langsung menetapkan peristiwa ini sebagai serangan teror.