RANCAH POST – Menurut Dosen Teknik Informatika di UII Yogyakarta, Hamid, bahwa data di dalam sebuah perangkat elektronik yang walauapun sudah dihapus masih dapat dikembalikan seperti semula.
Tidak dapat dipungkiri, pembuatan ‘film dokumenter pribadi’ bertemakan dewasa masih saja marak dan selalu update dari hari ke hari. Walaupun sudah banyak kasus serta ancaman dari pihak kepolisian, sepertinya hal itu hanya menjadi angin lalu belaka.
Salah satu yang membuat semakin maraknya pembuatan video dengan format 3gp tersebut dikarenakan teknologi kamera di smartphone atau ponsel. Hal lain yang menyebabkan tumbuhnya perekaman adegan dewasa dengan pasangan tersebut karena sepertinya, adat ketimuran sudah mulai tidak terlalu dianggap oleh remaja dan orang-orang dewasa sekarang ini.
Dengan menggunakan fasilitas kamera di smartphone atau ponselnya, maka adegan yang mereka buat dapat dengan mudah dinikmati kembali oleh sang pelaku.
Ironisnya, walaupun pihak pelaku sudah menghapus bukti dari dalam perangkat mobilenya, namun menurut Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Hamid, data-data tersebut masih ada kemungkinan untuk dapat dikembalikan.
“Masyarakat sering lalai menghapus data yang tersimpan di perangkat elektronik secara sempurna sebelum dijual. Padahal data yang sudah terhapus masih bisa dikembalikan (recovery) dengan metode tertentu,” tutur Hamid, seperti dikutip Antara (18/03).
Ia juga mengatakan, pihaknya melakukan penelitian dengan membeli perangkat elektronik bekas yang memiliki media penyimpanan. Dari pembelian yang dilakukan secara acak tersebut ditemukan banyak data pribadi yang rahasia dan data perusahaan yang sensitif.
“Data yang ditemukan dari perangkat elektronik tersebut berasal dari data yang sudah dihapus tetapi masih bisa diangkat kembali dengan metode tertentu. Data tersebut bisa saja dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” katanya.
Oleh karenanya, daripada rahasia pribadi dapat terbongkar dan beredar luas di masyarakat, lebih baik jangan melakukan tindakan perekaman adegan dewasa sekaligus berlaku tidak senonoh sebelum menikah.